kesultanan banten didirikan oleh sunan

2024-05-09


Surosowan berkembang menjadi kawasan kota pesisir yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri. Kesultanan Banten pernah menjadi pusat perdagangan besar dan penting di Asia Tenggara, dengan barang ekspor unggulan terutama lada.

KOMPAS.com - Kerajaan Banten atau Kesultanan Banten adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sejarah berdirinya kerajaan ini berawal ketika pada 1525-1526 Sunan Gunung Jati berhasil menguasai Banten.

Sejarah Kesultanan Banten didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau dikenal sebagai Sunan Gunung Jati pada tahun 1525 M. Setelah berkuasa cukup lama, kemunduran Kesultanan Banten terjadi pada tahun 1683 M. Kesultanan Banten adalah penguasa jalur pelayaran dan perdagangan.

Sebagai penghargaan atas penguasaan wilayah Banten, pada tahun 1528 - 1529, Sultan Trenggana menghadiahi sepucuk meriam buatan Demak yang dibubui dengan anja kepada Sunan Gunung Jati. Meriam itu kemudian dinamakan Para Banya yang kemudian disebut Ki Jimat.

Berdirinya Kesultanan Banten menjadi pengganti kerajaan Sunda Pajajaran. Tetapi, raja-raja Banten tidak berhubungan erat dengan pendahulu mereka di Pakuwan, seperti raja-raja Islam di Jawa Tengah kepada raja-raja Brawijaya di Majapahit.

Kerajaan Banten didirikan oleh Maulana Hasanudin, putra dari Syarif Hidayatullah, Sultan Cirebon. Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke kawasan penghasil lada di Lampung. Ia berperan dalam penyebaran Islam di kawasan ini.

Kerajaan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, tetapi raja pertamanya adalah anak kedua Sunan Gunung Jati, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin. Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, Kerajaan Banten memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Nusantara.

Kesultanan Banten didirikan pada tahun 1524 M dan dipimpin oleh Sunan Gunung Jati sendiri. Lalu diteruskan oleh putranya, Maulana Hasanuddin dan memerintah selama 18 tahun (1552-1570 M). Pada masa kepemimpinan Maulanan Hasanuddin, kesultanan Banten mengalami kemajuan yang pesat dan menjadi pusat penyebaran Islam.

Sultan Hasanuddin merupakan raja pertama Kerajaan Banten dan anak dari Sunan Gunung Jati. Saat Kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan, wilayah Cirebon dan Banten berusaha melepaskan diri. Hingga akhirnya, Kerajaan Banten menjadi kerajaan yang berdaulat. Sultan Hasanuddin sendiri berkuasa selama 18 tahun dari tahun 1552 - 1570 M.

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, Sultan Cirebon ke-2 adalah ayah dari Maulana Hasanuddin. Seorang pemimpin ekspedisi untuk menguasai wilayah Banten dan mendirikan pertahanan di sana. Wilayah ini kemudian berkembang menjadi kota dagang pesisir, dan kerajaan yang independen.

Peta Situs